RSS

Audi A8 (newest)



Audi, salah satu produsen mobil premium Jerman yang sukses mendulang pertumbuhan penjualan global tahun lalu, mengumumkan akan meluncurkan edisi khusus A8 “high-security”. Spesifikasi khusus, flagship Audi yang diberi nama A8 L Security, luar biasa - tidak hanya dari fitur keamanan dan keselamatan - juga mesinnya. Bahkan, sistem infotainment dan telekomunikasinya, versi paling top dari teknologi mutakhir.

Modifikasi Khusus
Menurut Audi, sedan ini dimodifikasi secara khusus dan dikerjakan dengan tangan oleh sebuah bengkel kecil di Neckarsulm, Jerman. Lantai dan pintu ditambahi pengaman yang membuat mobil menjadi anti-tahan terhadap peluru. Juga ada sistem pengaman, pengemudi tidak bisa menggunakan telepon saat mobil melaju.

Bodi Audi A8 yang semula dibuat dari aluminium, dimodifikasi lagi dengan konsep Audi Space Frame (ASF), yaitu penguatan dengan baja anti-peluru yang menghabiskan 450 jam kerja. Ciri khas lain dari mobil jarak sumbu rodanya (wheel base) juga lebih mulur dari versi standar. Panjang mobil ini sendiri 5,27 meter

Mesin yang digunakan, A8 L Security adalah W-12, 6,2 liter, yang menghasislkan tenaga 368 kW (500 PS) dan torsi 625 Nm. Cukup untuk mengenjot mobil ini yang makin berat. Bobot mobil bertambah, kaena beberapa bagian bodi, lantai dan pintu ditambahi lapisan baja dan kaca anti-peluru. (Bersambung)

Standar NATO
A8 L ini juga memperoleh sertifikasi khusus dari fasilitas tes balistik pemerintah Jerman di Muenchen untuk standar perlindungan balistik Class VR 7 (dites berdasarkan BRV: Bullet Resistant Vehicle 2009). Pengetesan terhadap ledakan menggunakan standar ERV 2010 Guidelines (ERV: Explosion Resistant Vehicle).

Tes balisitik Class VR 7 pada sedan, merupakan tingkat keamanan tertinggi yang pernah dilakukan untuk kendaraan sipil. Lembaran pelat yang digunakan untuk sel penumpang telah memenuhi standar amunisi NATO yang sangat ketat.

Intergrasi berbagai komponen pada bodi, membentuk sel kemanan sedan antara lain baja anti peluru, aramid fabric, keramik, aluminium campuran khusus dan kaca pintu yang berlapis-lapis. Baja anti peluru yang dilapiskan ke bodi menambah berat mobil 720 kg.

Bodi samping memang aluminium, namun di dalamnya dilapisi baja, termasuk campuran aluminium khusus di lantai yang mampu menahan ledakan granat tangan. Ini bukan sekadar teori, juga juga dilakukan tes lalu dnegan menggunakan dummy yang tidak mengalami kerusakan. Kaca samping, depan, dibuat secara khusus, bagian dalam dilapis polycarbonat untuk mencegah bratakan bila tetap pecah.

Pjuga ada pembuka kaca elektromekanis (tambahan) untuk samping, kaca bisa diturunkan ke sampai ke bawah. Untuk kaca ini tambahan berat 300 kg, sedangkan pintu 360 kg. Pintu dilengkapi dengan fungsi stop, pintu berhenti pada posisi yang ditentukan.

“Communication Box”
Sistem keamanan lainnya adalah “communication box” yang ditempatkan di bagasi plus baterai cadangan agar alat tersebut tetap bisa bekerja bila sumber energi utama bermasalah. Hebatnya lagi, “communication box” ini dilindungi dengan baja anti-peluru. Dijelaskan, jika pembeli ingin minta tambahan baterai dan tangki bahan bakar dengan keamanan lebih tinggi lagi, Audi juga siap mengadakannya.

Tambahan lain adalah sistem darurat dengan teknologi paten Audi. Ketika pengemudi atau penumpang belakang menekan skalar tamperproof (dirusak) dan menarik sisi dalam gagang pintu, pyrotechnical memisahkan sekrup di engsel untuk melepas pintu dari bodi. Pintu akan jatuh dari bodi mobil hanya dengan sedikit tekanan



Tabung Oksigen
Fitur pengam an lain adalah sistem pemadam kebakaran yang diaktifkan melalui sensor panas atau dengan menekan tombol. Cairan pemadam api akan mengalir dari dua tabung atau kanister yang dipasang di ruang penumpang melalui dua pipa di sepanjang lantai. Nosel pemadam secara otiomatis akan menyemprot sepatbor (rumah roda) lantai, tangki bensin dan ruang mesin.

Juga disediakan sistem udara segar darurat melalui dua tabung oksigen ditempatkan di area aman (terlindung). Hanya dengan menekan tombol, sistem akan mengalirkan udara segar ke interior melalui ventilasi di atap. Bisa memenuhi kebutuhan saat menerobos daerah berbahaya atau zona merah.

Sistem bekerja dengan menghasikan tekanan pada interior kendaraan untuk mencegah gas beracun masuk ke kabin. Tambahan lain, disebut Audi “pengaman start”, mesin dihidupkan melalui sinyal radio.

Juga ada ekstraktor asap dari ruang penumpang, sistem sinyal LED bila konvoi, lampu flash, sirene dan sistem radio berjalan profesional, tiang bendera, telepon permanen, pencatat data kecelakaan (black box), kamera untuk melihat situasi belakang, kaca depan yang dipanaskan plus kaca samping dipanaskan secara parsial. Untuk ini, Audi menyediakan perlengkapan keamanan berdasarkan permintaan pribadi konsumen.

Bose
Paket standar dari mobil ini adalah sistem kontrol udara empat zone dengan ionizer, penutup kaca belakang yang bekerja secara elektrik, sistem suara surround Bose. Di belakang hanya ada dua jok dengan posisi terpisah dan punya setelan sendiri. Khusus untuk A8 L W12, seluruh inteiror dilapisi dengan kulit.

Sesuai permintaan, Audi menyedikan jok belakang untuk rileks – dapat disetel bersama dengan tatakan kaki, plus pemanas atau pemijit. Juga tersedia konsol tengah yang memanjang sampai ke bagasi. Untuk hiburan penumpang belakang, disediakan dua layar monitor 10,2 inci. Tambahan lain adalah meja lipat dan refrigerator.

Layar Sentuh
Teknologi masa kini yang ditawarkan adalah Navigasi NMI dengan hard disk berkapasitas besar, monitor 8 inci resolusi tinggi dan prosesor grafis 3D yang cepat. Pengoperasian perintah dilakukan dengan menyentuh layar monitor seperti komputer tablet atau telepon seluler dengan sistem operasi Android.

Bersama NMI disatukan pula sistem lain, yaitu pemantau di depan mobil, kontrol transmisi otomatis, lampu depan, adaptive cruise control dan fungsi stop & go. Tambahan lain, pembatu parkir (park asssist) plus Audi Top View – sistem empat kamera di sekeliling mobil untuk memantau kondisi di sekitarnya plus Bloetooth (standar).

Untuk koneksi ke internet, digunakan modul UMTS. Berbagai aplikasi hasil kerjasama dengan Google pun bisa diunduh. Penumpang belakang juga bisa menghubungkan telepon selularnya ke hotspot WLAN yang dipasang di dalam mobil.


Performa

Kemampuan A8 L melakukan sprint untuk 0-100 km/jam, 7, 3 detik. Sedangkan kecepatan top dibatasi, 210 km/jam. Konsumsi bahan bakar, klaim Audi 13,5 liter/100 km atau 7,4 km/liter.

Dijelaskan pula, nantinya akan ditawarkan mesin lain yang lebih ekonomis, konsumsi bahan bakarnya berkisar 9-10 km per liter. Kedua mesin, akan disandingkan dengan transmisi tiptronic 8-percepatan, yang bisa dioperasikan melalui saklar modeltoggle di setir. Untuk memindahkan tenaga ke roda, digunakan sistem 4x4 Quatro permanen, khas Audi.

Untuk menambah kenyaman penumpang, Audi memasang suspensi “angin adaptif”. Tambahan lain, pelek 19 inci dua warna berpasangan ban 255/720 untuk memikul bobot yang berat. Untuk itu pula, A8 L ini dilengkapi dengan sistem yang memantau tekanan angin secara terus-menerus.

Bagi pembeli mobil ini, Audi akan memberikan latihan buat pemilik dan pengemudinya. Sayang, Audi tidak menyebutkan harga. Maklum, dibuat sesuai pesanan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Big-bang firing order

A big bang engine is an unconventional motorcycle engine designed so that most of the power strokes occur simultaneously or in close succession. This is achieved by changing the ignition timing; sometimes in combination with a change in crankpin angle. The goal is to change the power delivery characteristics of the engine or exhaust sound. A regular firing multi-cylinder engine fires at approximately even intervals, giving a smooth-running engine. Because of a big bang engine's power delivery imbalance, there exists more vibration and stress in the engine. This imbalance can overwhelm the rear tire, and generally makes a slide harder to catch. Until recently, this has limited their use to racing.



Parallel twins
straight-two

The classic British parallel twins (BSA, Triumph, Norton, AJS & Matchless) had a 360° crankshaft that, compared to a single, gave twice as many ignition pulses, which were evenly spaced.

The early Japanese parallel twins, like the 1966 Honda “Black Bomber” and Yamaha TX500, adopted a 180° crank that gave an uneven firing pattern. This configuration has the best possible primary mechanical engine balance for a parallel twin; the uneven firing was a by-product of this design.

The Yamaha TRX850 had a 270° crank that allowed a more regular firing pattern than a 180° crank, and less regular than a 360° crank. This configuration has the best possible secondary engine balance for a parallel twin; its exhaust sound and power delivery is identical to a 90° V-twin.

Twingles
For the Puch 250 twingle, see Split-single.

A twingle is a four stroke twin cylinder engine with an altered firing order designed to give power pulses similar to a single cylinder four stroke engine. It is well known that 4-stroke singles "hook up" better than 2-strokes in the dirt. This is because 4-strokes have half as many power strokes per crankshaft revolutions as a 2-stroke. This creates a recovery gap during which the rear tire regains traction.

Inline twins with a 360° crankpin offset and flat-twins can be easily converted into twingles by firing both of the cylinders at the same time. The Vintage Dirt Track Racing Association (VDTRA) 2010 Rules have banned vintage motorcycles from being setup as a twingle.

V-twin engine

A narrow angle v-twin such as the 45° Harley-Davidson naturally has slightly uneven spaced power strokes. By changing the ignition timing on one of the cylinders by 360° the power strokes are very closely spaced. This will cause uneven fuel distribution in an engine with a single carburettor. The Harley-Davidson XR-750 with twin carburettors was a popular bike to twingle. It had great success in flattrack racing. The sound of a v-twin twingle is generally disliked



Inline fours
I4 engine

A four-cylinder engine with a regular firing interval is sometimes referred to as a screamer. The regular delivery of power strokes can overwhelm the rear tire, and generally makes a slide harder to catch as well.[citation needed] A long bang fires both pairs of cylinders in quick succession; the power delivery is identical to a parallel twin with a 180° crank and similar to a v-twin. In 2005 Kawasaki experimented with this configuration on the ZX-RR MotoGP bike.

The 2009 Yamaha YZF-R1 has instead an uneven firing order.[5] The uneven power delivery is the same as a 90° V4 with a 180° crank, such as the Honda VFR800 and very similar to the Yamaha V-Max which has been lauded for its exhaust sound.[6]
4-stroke V4

2-stroke V4
The Honda NSR500 began and ended its life as a screamer. However in 1990 Honda connected both of the pistons in one bank to the same crankpin and both of the other pistons to a crankpin offset 180°. This NSR500 was called a 'big bang'. Yamaha created a big bang YZR500 in 1992. The YZR500 had 2 crankshafts like a U engine and the angle between each pair of cylinders was 90°, like a V4.

In 1997 Mick Doohan wanted to run a 180° screamer engine. HRC crew chief Jerry Burgess explains why: "The 180 got back a direct relationship between the throttle and the rear wheel, When the tire spun I could roll off without losing drive. The big bang has a lot of engine braking, so it upsets to bike into corners, then when you open the throttle you get this sudden pulse of power, which again upsets the suspension. Mick's secret is corner speed, so he needs the bike to be smooth and the 180 is much smoother

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

OHV,OHC,DOHC



OHV means OverHead Valve - an engine design where the camshaft is installed inside the engine block and valves are operated through lifters, pushrods and rocker arms (an OHV engine also known as "Pushrod" engine). Although an OHV design is a bit outdated, it has been successfully used for decades. An OHV engine is very simple, has more compact size and proven to be durable.
Downside: it's difficult to precisely control the valve timing at high rpm due to higher inertia caused by larger amount of valve train components (lifter-pushrod-rocker arm). Also it's very difficult to install more than 2 valves per cylinder or implement some latest technologies such as Variable Valve Timing - something that could be easily done in a DOHC engine.



OHC in general means OverHead Cam while SOHC means Single OverHead Cam.
In the SOHC engine the camshaft is installed in the cylinder head and valves are operated either by the rocker arms or directly through the lifters (as in the picture).
The advantage is that valves are operated almost directly by the camshaft - easy to achieve the perfect timing at high rpm. Also it's possible to install three or four valves per cylinder
The disadvantage - an OHC engine requires a timing belt or chain with related components - more complex and more expensive design.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS